Jumat, 04 Maret 2016

pengembangan sistem & Karakteristik perangkat lunak (SIM)

   Pengertian Pengembangan Sistem

Apa itu pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. apa Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:
1.      Apa itu Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
2.      Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak
      dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
3.      Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta
      kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
4.      Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan
      kebenaran dari data kurang terjamin.
5.      Tidak efisiennya operasi.
6.      Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
7.      Pertumbuhan organisasi.
Sebuah sistem informasi adalah untuk mengatur manusia dan komponen-komponen mesin, dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau bisnis pada sebuah organisasi dan para pengguna sistem. Sistem tersebut tidak seperti paket program perangkat lunak aplikasi tetapi harus terlebih dahulu dikostumisasi.

pengembangan sistem karakter ristik prangkat lunak



      Karakteristik Prangkat Lunak

Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen system fisik. Dengan demikian perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras:
1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan tidak dibuat dalam bentuk yang klasik(pabrikasi). Biaya perangkat lunak dikonsentrasikan kepada pengembang. Hal ini berarti proyek perangkat lunak tidak dapat diatur seperti peraturan proyek-proyek pemanufakturan
2. Perangkat lunak tidak pernah using. Perangkat lunak tidak pernah rentan terhadap pengaruh lingkungan yang merusak yang menyebabkan perangkat keras menjadi usang, selama hidupnya, pernagkat lunak mengalami perubahan (pemeliharaan). Aspek lain dari keusangan menggambarkan perbadaan antara perangkat keras dan perangkat lunak bila komponen suatu perangkat keras telah usang, komponen dapat diganti dengan suku cadangnya. Namun tidak ada suku cadang bagi perangkat lunak. Setiap kegagalan prangkat lunak menggambarkan kesalahan dalam perancangan atau proses dimana rancangan diterjemahkan kedalam kode masin.
3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara costum-built, serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada. Perhatikan bagaimana perangkat keras untuk produksi berbasis microprocessor dirancang dan dibuat. Setelah masing masing komponen diseleksi, perangkat keras dapat dipesan secara terpisah, sementara perangkat lunak tidak katalog komponen perangkat lunak. Memang memungkinkan untuk memesan perangkat lunak secara terpisah, tetapi tetap merupakan kesatuan yang lengkap, bukan sebagai komponen yang dapat dipasangkan kedalam program-program yang  baru

Bentuk produk perangkat lunak
a. Produk generic (umum)
System stand-alone standar yang diproduksi oleh organisasi pengembang dan dijual ke pasar terbuka kesiapapun yang membelinya. Biasanya disebut software shrink-wrapped, contoh : pengolahan kata (word processor).
b. Produk pemesanan (yang disesuaikan)
System yang dipesan oleh pelanggan tertentu. Dikembangkan khusus bagi pelanggan oleh lonteraktor perangkat lunak. Contoh: system untuk mendukung proses bisnis tertentu dan system control lalu lintas udara

    Karakteristik perangkat lunak yang baik:

Mempunyai daya guna yang tinggi
Mempunyai kinerja sesuai fungsi yang dibutuhkan pemakai
Mampu diandalkan
Mudah dirawat/diperbaiki
Lebih efisien
Mempunyai antarmuka yang menarik
Mempunya sisklus hidup yang cukup lama

   PRINSIP-PRINSIP MENDASAR PENGEMBANGAN SISTEM

Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah : 
1.  Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2.  Sistem yang dikembangkan adalah   investasi modal yang besar
Maka setiap   investasi   modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
 -   Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
-   Investasi yang terbaik harus bernilai
3.  Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4.  Tahapan  kerja  dan  tugas-tugas  yang  baru  dilakukan  dalam  proses pengembangan sistem
5.  Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6.  Jangan takut membatalkan proyek
7.  Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
 

   KEGAGALAN PENGEMBANGAN SISTEM

Penyebab kegagalan pengembangan sistem : 
1.  Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2.  Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3.  Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4.  Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5.  Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6.  Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7.  Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM 

Metodologi   adalah   kesatuan   metode-metode,   prosedur-prosedur,
konsep-konsep  pekerjaan,  aturan-aturan,  postulat-postulat  yang  digunakan
oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu
cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran)
yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Urut-
urutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma Metodologi pengembangan sistem   adalah metode-metode, prosedurprosedur,  konsep-konsep  pekerjaan,  aturan-aturan  dan  postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu

sistem informasi. Klasifikasi dari metodologi :
1.  Functional decomposition methodologies
Metodologi  ini  menekankan  pada  pemecahan  dari  sistem  ke  dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami,  dirancang  dan  ditetapkan.  Yang  termasuk  dalam  kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
-Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
-Information Hiding
2.  Data Oriented Methodologies

Metodologi  ini  menekankan  pada  karakteristik  dari  data  yang  akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1.  Data  flow  oriented   methodologies,  sistem  secara  logika  dapat
digambarkan  secara  logika  dari  arus  data  dan  hubungan  antar
fungsinya  di  dalam  modul-modul  di  sistem.  Yang  termasuk  dalam
metodologi ini adalah :
-   SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
-   Composite Design
-   SSAD (Structured System Analysis and Design)
2.   Data Structured oriented methodologies
Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
-   JSD (Jackson’s System Development) -   W/O (Warnier/Orr)
3.  Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari  ISDOS  adalah  mengotomatisasi  proses

Pengembangan  sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
1.  PSL  (Program  Statement  Language),  merupakan  komponen  utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk   menggambarkan  sistemnya  dan  bukan  merupakan  bahasa pemrograman prosedural.
2.  PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak
yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk
mengecek  data  yang  dimasukkan,  disimpan,  dianalisis  dan  yang
dihasilkan sebagai output laporan.
Secara teori inilah siklus hidup pengembangan sistem. Namun pada praktiknya hal ini tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang.
Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan pihak pengembang untuk memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem. Namun yang sering terjadi pihak pengguna menyerahkan semuanya kepada pihak pengembang sehingga pada saat implementasi (testing atau training) pihak pengguna tidak menyetujui (menolak) sebagian atau seluruh rancangan dari sistem yang telah selesai dibangun oleh pihak pengembang.

0 komentar

Posting Komentar